Kamis, 17 Maret 2016

REVIEW : CINDER

 
Judul : Cinder #1 The Lunar Chronicles
Penulis : Marissa Meyer
Penerbit : Penerbit Spring
Halaman : 384
Penerjemah : Yudith Listiandri
Penyunting : Selsa Chintya
Proofreader : Titish A.K.

  • Blurb
"Wabah baru tiba-tiba muncul dan mengancam populasi penduduk Bumi yang dipenuhi oleh manusia, cyborg, dan android.
Sementara itu, di luar angkasa, orang-orang Bulan mengamati mereka, menunggu waktu yang tepat untuk menyerang."
Sebelumnya saya mau cerita dulu bagaimana sampai akhirnya mendapat novel Cinder dari Penerbit Spring yang royal sekali dengan para bookhunters yang tak bermodal seperti saya dengan banyaknya Give Away yang diadakan oleh Penerbit Spring. Haha, Terima Kasih.

Novel pertama dari seri The Lunar Chronicles karya Marrissa Meyer ini dari pertama terdengar gaungnya di telinga saya terispirasi dari cerita Cinderella, dan tentu saja ekspetasi saya kemudian langsung terbentuk dengan sendirinya. Tapi, setelah memulai membaca blurb atau sinopsis dari para blogger buku yang sudah membaca buku ini ternyata berbeda dari apa yang telah saya simpulkan, pun saat saya selesai membaca novel ini memang kesan terinspirasi dari cerita dongeng Cinderella itu ada tapi banyak sekali yang berbeda. Covernya juga unik dan cantik. Tapi cukup kaget saat saya membuka bab pertama karena ini buku pertama yang saya punya dari Penerbit Spring, font-nya kecil. Untuk isi didalamnya saya mulai dengan karakter utama kita, dalam novel ini adalah seorang gadis cyborg dengan pekerjaan yang tidak lazim, yang akan dipilih seorang gadis yaitu mekanik dan karena pekerjaannya itulah,  Cinder akhirnya bisa bertemu sang Pangeran yang membuatnya terpesona. Pangeran Kaito yang tampan, Putra Mahkota Pesemakmuran Timur New Baijing yang kelak menjadi penerus sang kaisar, kisah antara sang Pangeran Kai dan Cinder ini juga meski awalnya lancar namun karena sebuah hal yang disembunyikan Cinder membuat hubungan mereka menjadi sedikit rumit, karakter lain adalah Iko android centil yang menjadi sahabat Cinder interaksi android Iko dan Cinder sangat menghibur. Meskipun menjadi mekanik yang cukup terkenal kehidupan Cinder tidak lantas berkecukupan semua hasil kerjanya menjadi hak milik keluarga tirinya Linh Adri, Peony dan Pearl. Orang-orang yang disebutnya keluarga tapi juga yang memanfaatkannya. Karakter lain yang hampir selalu dibahas di novel ini adalah sang Ratu Bulan yaitu Ratu Levana, sang Ratu Bulan yang mencari kesempatan menaklukan Bumi.

Cerita menjadi rumit saat penyakit Letumosis mulai menjangkiti dan menyebar pada warga di Pesemakmuran Timur. Lalu Cinder menjadi seseorang yang dapat membantu menemukan obat Letumosis, dan apakah Cinder dapat menjadi seseorang yang bisa menyelamatkan bumi dari Ratu Levana dan penyebaran virus Letumosis?
Untuk mengetahuinya kamu bisa segera memulai membaca novel Cinder, tidak sekedar romance tapi ada ketegangan lain yang akan kamu temukan di novel ini. Jadi selamat membaca dan berpetualang dengan Cinder.

Bagi yang sudah membaca Cinder, kamu bisa melanjutkan membaca Scarlet buku ke 2 dari seri The Lunar Chronicles yang juga sudah terbitkan oleh Penerbit Spring. Saya harap berkesempatan lagi untuk dapat melanjutkan membaca novel Scarlet. Wish Me luck. ^^





Review : JODOH

Judul : JODOH
Penulis : Fahd Pahdepie
Penerbit : Bentang Pustaka
Halaman : 246

"Kubiarkan cahaya bintang memilikimu
Kubiarkan angin yang pucat
Dan tak habis-habisnya gelisah
Tiba-tiba menjelma isyarat merebutmu
Entah kapan bisa kutangkap" (Sarpadi Djoko Damono, Nuktuno, Hujan Bulan Juni, 2003.

Itu tadi penggalan syair dari Sarpadi Djoko Damono yang menjadi salah satu inspirasi Fahd Pahdepie dalam menyelesaikan novel Jodoh.Yang membuat saya juga tertarik dengan syair dan puisi-puisi yang ada di dalam novel ini.

Di dalam blurb yang ada di sampul novel sendiri sudah sangat menarik, tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai "Apa itu Jodoh?"

Saya pribadi mengartikan Jodoh adalah sesuatu hal yang tidak akan saya ketahui sampai kapanpun, bahkan sampai saat dimana saya bertemu belahan jiwa saya kelak. 

"Ini adalah kisah tentang seorang laki-laki dan perempuan, yang memutuskan untuk berlayar-jauh sebelum mereka bisa membaca arah atau menebak cuaca; bahkan jauh sebelum mereka disibukkan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang waktu, takdir, cinta, dan jodoh itu sendiri."

Karakter utama Sena yang bisa saya katakan sangat manis dalam menggambarkan cintanya pada Keara, cinta pertama yang akan selalu terkesan polos dan manis. Sedang untuk setting waktunya tentu akan membawa saya pribadi mengingat tahun-tahun sebelum smartphone berkembang seperti saat ini, tapi gambaran tentang masa lalu yang Sena lalu saat memulai pendekatan seorang anak-anak atau remaja itu menyejukkan hati, meski terkesan konyol.
Keseluruhan cerita dari novel Jodoh tentu tidak jauh dari pertanyaan-pertanyaan Sena, Keara maupun Amri apakah seseorang yang kau cintai saat ini, apakah orang itu jodohmu? kisah cinta pertama Sena yang membawanya memaknai Jodoh. Ini buku pertama karya Pahd Pahdepie yang saya baca tapi saya cukup puas mendapat sebuah cerita manis tentang cinta pertama meski cinta pertama tidak selalu berhasil.

Dan ini adalah beberapa kalimat yang saya suka di buku ini : 
"Hari itu, aku mengejar takdir buruk untuk aku kalahkan, tetapi justru aku yang dipaksa nasib untuk menelan kehilangan." (hlm.120)

"Mengapa aku harus melulu takut untuk mencintaimu? Mengapa aku harus takut bersamamu?" (hlm.136)

Saya menemukan beberapa typo yang meski tidak terlalu mengganggu tapi akan sangat baik jika untuk cetakkan selanjutnya bisa diperbaiki.
"Aku enggak tahu harus ngomomg apa, Am," Sahutku. (hlm.127) 

"Sebagian orang berhasil mengikuti panggilan yang dibisikkan hati setiap mereka, sementara sebagian lainnya memilih untuk menunda atau terpaksa mengabaikannya!" (hlm.130)

"Adam yang dibela, dianakemaskan, pada akhirnya harus mengecewakan Tuhan dengan mendekati pohon dan menggigit buah terlarang, bukan?" (hlm.142)